Agustus,bulan sakral bagi rakyat indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945. Ir.Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah bergiliran dijajah oleh Belanda dan Jepang,akhirnya kita bisa lepas dari belenggu imperialisme. Semangat putra putri bangsa Indonesia dalam menghadapi kaum penjajah mampu membelalakan mata semua bangsa di dunia. Bangsa kita yang sebelumnya diremehkan akhirnya mampu memanfaatkankesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaannya. Tapi, 63 tahun berselang. Masihkah tersisa semangat putra putri Indonesia ? Kita sekarang dijajah dari berbagai aspek. Mulai ekonomi hingga budaya. Semua masuk, berlomba lomba untuk merusak bangsa ini. Merusak moral dan berniat untuk melunturkan kecintaan kita terhadap Indonesia tercinta ini. Masihkah Agustus menjadi sakral bagi bangsa Indonesia ? Agustus sekarang terasa hambar. Hanya tampak keceriaan anak anak mengikuti lomba. Tanpa pernah tahu arti semangat kemerdekaan. Tanpa pernah ingat perjuangan pejuang kita dahulu. Dan tak pernah mau tahu masa depan bangsa ini jika kita terus terlena, kita akan terus dijajah dan ditipu melalui aspek aspek yang tak pernah kita duga sebelumnya. Jika terus begini. Indonesia akan kembali sepert dahulu. Dijajah dan terus dijajah. Akan terus menjadi bangsa bodoh dan terbelakang. Negara kita akan terus digerogoti wilayahnya tanpa bisa melawan. Akan terus jadi bangsa pecundang, tak pernah jadi pemenang. Akan jadi penggembira yang tak pernah bergembira. Akan terus jadi buruh yang selalu tampak hina di mata bangsa lain. Akan terus kelapran, tak pernah meraskan kenikmatan. Akan terus bermain dalam kepalsuan dunia. Akan terus menangis dan terus menangis.
Jika kita terus berusaha, kita pasti bisa. Kita harus memupuk kaum muda Indonesia agar tak larut dalam hedonisme. Kita pasti bisa memajukan Indonesia. Menghapus stigma negatif yang selama ini ada dalam pikiran orang luar tentang bangsa kita. Menghilangkan lingkungan yang bisa merusak bangsa ini. Jika lingkungan yang buruk,kotor itu tetap ada. Selamanya bangsa kita akan jadi seorang looser, tak pernah jadi winner. |